Rabu, 12 September 2012

(`*. ♥Sebelum Merajut Maghligai Rumah Tangga♥.*`)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..sebelum merajut maghligai rumah tangga mari kita renungkan hal-hal berikut 
dan tanamkan kesadaran dalam relung hati agar kelak rumah tangga yang akan kita bina bahagia: 

1.Betapapun calon pasangan kita terlihat nyaris sempurna,namun sesungguhnya dia adalah manusia biasa yang tak luput dari kekurangan.Suami istri ibarat pakaian.Istri adalah pakaian untuk suami dan suami adalah pakaian untuk istri.Fungsi pakaian adalah untuk keindahan juga sebagai penutup aurat,maka suami istri hendaklah saling menutupi dan melengkapi kekurangan pasangannya.Andaikan kita tak menyukai salah satu perilakunya tentu ada hal lain yang menyenangkan hati kita, maka hendaklah kita berdo’a agar di balik kelemahannya itu terdapat kebaikan yang tak terduga.”..dan bergaullah dengan mereka secara patut.Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka,(maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu,padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”(QS.An-Nisa : 19). 

2.Meluruskan niat bahwa pernikahan adalah dalam rangka beribadah kepada Allah.Kebahagiaan akan kita peroleh manakala menyadari bahwa berumah tangga adalah sebuah perjuangan,ibadah dan mengharap ridha Allah. Dengan niat beribadah kita akan menjalani dan menikmatinya baik dalam suka maupun duka. 

3.Tekadkan dalam hati untuk menjaga tali pernikahan hingga ajal tiba.Jangan kita mengatakan “kalau bahagia pernikahan diteruskan,tetapi kalau tidak bahagia lebih baik bercerai.” Dengan tekad yang kuat baik dari istri maupun suami maka masing-masing akan berusaha menjaga keutuhan rumah tangga. 

4.Sering terjadi seseorang menikah dengan wanita/pria yang bukan pilihan utamanya.Namun demikian yakinilah bahwa yang kita nikahi itulah yang terbaik untuk kita menurut Allah.Kalau pada kenyataannya suami/istri kita kurang baik menurut ukuran kita maka jadikanlah sebagai ladang ibadah dan perjuangan untuk bersama-sama berbenah diri agar memiliki pribadi yang lebih baik.Oleh karena itu alangkah indahnya jika kita tanamkan dalam diri kita sikap qana’ah,yakni menerima apa adanya disertai kesadaran untuk bersama-sama bersikap lebih baik dan penuh rasa syukur atas karunia pendamping hidup yang telah Allah anugerahkan kepada kita. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar