Kamis, 11 Oktober 2012

~*✿ Mari kita bangun jannah-Nya,,, Abi✿*~

Abi,
Aku adalah pilihan cintamu, karena ALLAH telah menuntun hatimu untukku. Pertemuan, perkenalan dan ketertarikan di antara kita adalah 'cara-Nya' dalam mempertautkan keinginan dan harapan yang sudah tertanam dalam hati kita, untuk menyempurnakan separuh agama kita, menjalankan sunnah Rasul kita, mengikat hati dan diri kita dalam ikatan yang suci yang bernama PERNIKAHAN. Ikatan yg menghalalkan fitrah cinta dan nafsu dalam diri kita, menjadi berkah dan mendulang ridha-Nya.

Abi,
Kita adalah dua pribadi yang berbeda, namun perbedaan itu di satukan oleh dasar dan tujuan yang sama. Yang berakar dalam hati kita, hati yang merindukan rahmat dan ridha-Nya, hati yang telah terhijab oleh Iman, dan melaziminya dgn keta'atan dan kepatuhan kita kepada-Nya.
Dua pribadi yang berbeda itu, membuat kita akan saling menjaga, melengkapi dan menutupi kekurangan dan keterbatasan kita sbg hamba-Nya. Semata karena keinginan kita meraih keridhaan-Nya.

Abi,
Aku sadari benar, bahwa biduk yang sedang kita kayuh bersama, berlayar di atas lautan samudera yg setiap saat ada ombak, badai dan gelombang yg akan menghantam. Namun hendaklah itu tidak melemahkan tujuan kita, karena sekali kita lemah dan lengah, maka biduk kita akan terlempar jauh ketepi pantai. Atau bisa jadi akan mematahkan nya menjadi kepingan-kepingan yg tak berarti.

Abi,
Jangan pernah bosan mengingatkan aku saat ku lalai, lupa dan alpa. Nasehatilah aku dgn bijak, dan kata-kata yg penuh hikmah. Pekanya hatiku, akan mudah merasa marah, sakit bahkan menangis. Namun jika kau sikapi dgn sabar dan lembut, maka kau akan menemukanku bersimpuh di kakimu.

Abi,
Rumah adalah syurga bagi setiap keluarga, dan dirimu adalah pemimpin di dalamnya, dirimu adalah Imam bagiku dan anak2 kita. Maka pimpinlah kami selalu dgn bijak dan arif, ajaklah kami menata isinya, ajaklah kami menata akhlaq kami, ajaklah kami berjama'ah dlm setiap sholatmu, agar rumah yang kita menjadi jannah buat kita.

Abi, 
Meski terkadang kau lelah setelah seharian menguras tenaga, mencari nafkah utk kami, tapi janganlah itu membuatmu lelah dlm memenuhi kewajibanmu pada-Nya. Karena ta'at dan patuh atas perintah-Nya harus tetap yang utama, setelah kewajiban kita yang lainnya.
Ingatlah abi, kelak dirimu akan diminta pertanggungan jawab-Nya tentang keluargamu, Istri dan anak2mu. 
Maka mari kita bangun Jannah-Nya di bumi-Nya ini, untuk tempat kita kelak di akhirat-Nya. 

YA ALLAH,
Jagalah ikatan pernikahan yang telah Engkau tautkan ini, agar ikatan ini menjadi ladang pahala bagi kami, dalam beribadah dan meraih keridhaan-Mu. 

aamiin allahumma aamiin......

http://www.facebook.com/Istana.Pelangi.7.Bidadari

‎(¯`*•.¸☆♥Masihkah kau mau menjadi bidadari syurga Allah,,ya ukhti??♥☆¸.•*´¯)

♥♥♥♥

... •**•.ﷲ.•*Bismillah*•.ﷲ.•**•

Masihkah kau mau menjadi bidadari syurga Allah … ya ukhti??

Pertanyaan itu seolah semakin lama semakin menggema di ruang hati dan memenuhi seisi jiwa…

Wahai diri…Tahukah kau seperti apa sosok bidadari itu?

Di saat wanita bumi asyik dan sibuk mempercantik diri atau memperindah bentuk tubuh..
Mereka hamburkan uang demi satu kalimat yaitu “katakanlah bahwa wajahku cantik”

Sedangkan Bidadari..

Lebih menyibukkan mempercantik iman dalam hati…dan memperindah akhlak layaknya muslimah sejati...

Di saat wanita bumi sibuk mencari cela dan saling membicarakannya…
Bidadari akan lebih sibuk mencari celanya sendiri dan memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki…

Di saat wanita bumi lebih mudah menangis karena patah hati dengan pacarnya…
Bidadari akan menangis ketika gejolak hatinya dicemburui Allah…

Di saat wanita bumi sering mengeluh ketika menghadapi masalah..
Bidadari akan kuat tetapi seiring dengan kepasrahan diri pada Allah..
Di saat wanita bumi hanya meratapi kekurangan diri..

Bidadari tak akan diam..dia bergerak agar kekurangan yang dimilikinya tak mematikan kesempurnaan dirinya yang lain…Dia akan terus bergerak..bergerak…bahkan mampu melebihi orang yang punya kelebihan di atas darinya…
Di saat wanita bumi banyak menangis untuk kesia-siaan…

Bidadari bumi akan banyak menghabiskan airmatanya kepada Rabb-nya…hingga kelak airmata itu dijadikan Allah sebuah telaga di syurga....

Dan di saat wanita bumi memilih jalan pintas untuk memenuhi hajat diri...
Bidadari bumi akan sabar menanti dalam keta’atan dan mengisinya dengan berbenah diri…

Wahai ukhti…hanya kekuatan diri dan mereka yang bersabar dalam keta’atan yang akan sanggup melewati ini dan menjadi bidadari…

Dan ukhti…masihkah kau mau menjadi bidadari Allah di muka bumi??


(¯`v´¯)♥.:l:.♥.:l:.♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`)¸.•*`·.¸.·`♥♥♥♥♥♥♥(´'`v´'`)
... ... ..♥♥..♥`•.¸.•´.(¯`v´¯)(¯`v´¯)♥♥♥♥ `•.¸.•´♥..♥♥.
♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥♥♥♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥

Semoga Bermanfaat,,,

Silahkan Di Tag/Share,,,^_^

APA FUNGSI DAN TUJUAN SHALAT SUNNAT ISTIKHARAH ?

Bissmillahirrahmanirrahim....


Shalat Istikharah
Adalah Shalat Sunnat dua rakaat untuk memohon petunjuk kepada Allah, dalam hal menentukan pilihan dari dua perkara yang belum diketahui baik dan buruknya. Dalam sebuah Hadist dikatakan, Jabir bin Abdullah ra berkata : “ Rosulullah SAW mengajarkan kepada kami beristikharah pada segala macam urusan kami, seperti beliau mengajarkan kepada kami surat Al-Qur’an.”

Dan didalam Hadist yang lain Rosulullah SAW bersabda : “ Apabila seseorang diantara kamu berkeinginan melakukan sesuatu, hendaklah ia ruku’ dengan dua ruku’ (shalat dua rakaat) yang selain fardhu. Sesudah Shalat, kemudian membaca do’a ini. “ (kedua Hadist tersebut diatas terdapat dan dikutip dari buku Rahasia Shalat Sunnat oleh : Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari, halaman 58 – 59)

Ket : Yang dimaksud dalam Hadist ini dengan Ruku’ dengan dua Ruku’ ialah Shalat Istikharah dua raka’at. Dan do’a sesudah Shalat Sunnat Istikharah akan disampaikan kemudian dalam artikel ini.
Kata Istikharah dalam bahasa Arab berarti minta dipilihkan. Seorang teman meminta tolong kepada temannya untuk memilihkan mana buku bacaan yang terbaik dari buku bacaan yang ada. Ini dinamakan perbuatan Istikharah. 

Seseorang mau melakukan Istikharah biasanya apabila ia merasa ragu untuk memilih, sehingga meminta bantuan orang lain atau temannya. Demikian juga halnya dalam beragama. Apabila manusia tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapkan dengan akal dan fikiran maka ia mengadukan masalah tersebut kepada Allah SWT agar Allah dapat membantu memilihkan keputusan mana yang harus diambil. Cara meminta pilihan kepada Allah itu dapat dilakukan bermacam-macam, antara lain dengan berdo’a agar Allah memberi hidayah, atau melakukan Shalat dua raka’at. Shalat dua raka’at inilah yang disebut dengan Shalat Istikharah.

Oleh karena itu, pengertian Shalat Istikharah adalah Shalat dua raka’at yang dimaksudkan memohon kepada Allah untuk membantu memecahkan (memilihkan) suatu hal yang belum dapat diselesaikan sekarang. Sementara manusia sebagai mahluk berfikir diberi akal dan hati nurani sebagai alat pertimbangan dalam kehidupan. Tetapi apabila ada sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal dan fikiran manusia, maka disaat itulah diperlukan keimanan. Problema anak manusia semenjak dia dilahirkan ke dunia ini adalah sangat kompleks dan kadangkala memang silih berganti. 
Sepanjang masalah tersebut masih dapat diselesaikan oleh akal, maka manusia dapat hidup dengan tenang. Tetapi, toh tidak setiap persoalan (masalah) itu dapat diselesaikan oleh akal, karena akal manusia itu sendiri mempunyai keterbatasan. Kalau sudah begini, manakala akal sudah menyerah dan sudah tidak dapat dipergunakan untuk berfikir lagi, sudahlah pasti anak manusia yang masih mengganjal masalah (problema) itu tidak akan dapat hidup dengan tenang.

Kalau sudah demikian, kepada Allah SWT jua kita (manusia ) mengadu, meninta dan memohon. Karena memang Dia tempat manusia meminta. Karena hanya Dia (yaitu Allah SWT ) saja yang kita (manusia) sembah dan hanya kepada Dia kita (manusia) memohon pertolongan. Disinilah keagungan ajaran Islam itu tampak, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umatnya agar melakukan Shalat Istikharah ( Shalat minta dipilihkan). Anjuran Nabi SAW ini berkaitan dengan fitrah manusia yang mempunyai hati Nurani sebagai tempat bersemayamnya kemauan dan ketaqwaan. 

Fungsi dan tujuan Shalat Istikharah terlihat yaitu pada ketika manusia sedang nyenyak tidur dan dunia hening tanpa ada suara yang hiruk pikuk, pada saat itu seorang hamba Allah ruku’ dua rakaat memanjatkan doa dan mengadukan nasibnya kepada Yang Maha Kuasa. Hati yang teguh disertai keyakinan yang kuat akan kebenaran agama Islam, niscaya semua kesulitan akan terpecahkan secara baik karena Shalat Sunnat Istikharah memberikan arah dan ketentraman kepada jiwa yang sedang kalut. Allah SWT akan memberikan petunjuk atas apa yang umat manusia resahkan melalui Rahmat dan Syafaat-Nya kepada hati sanubari manusia. Hati sanubari inilah kemudian yang menggerakkan raga manusia untuk memilih salah satu yang ditunjuk Allah. 

Namun sekiranya setelah selesai Shalat Sunnat Istikharah dan persoalan tidak juga kunjung terpecahkan. Ingat, jangan salahkan Allah, mungkin kita belum memenuhi syarat dan kriteria agar suatu doa diakbulkan. Mungkin juga hanya masalah waktu, sebaiknya kita ulangi dua sampai tiga kali Shalat Sunnat Istikharah kita. Sehingga Allah memberikan petunjuk-Nya (ilham) kepada diri kita. Sebab ada hal yang tidak dapat diperkirakan oleh akal manusia, yakni gerak Allah membantu hamba-Nya. Begitu juga, manusia kadang-kadang tidak sadar, bahwa ia justru sedang menikmati suatu karunia Illahi.

• Cara melakukan Shalat Sunnat Istikharah :
1. Niat :
2. Bacaan Surat setelah Al-Fatihah :
Rakaat Pertama, Surat Al-Kafirun
Rakaat kedua, Surat Al-Ikhlas
3. Selesai Shalat, mambaca doa. ( keterangan tersebut ini )

Pada waktu berdoa itulah disampaikan apa yang diinginkan dan inti dari Istikharah pada waktu tersebut. Ada Hadist Rosulullah SAW setentang doa Istikharah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari sebagai berikut :

“Ya Allah, Tuhanku, sesungguhnya aku mohon petunjuk kepada-Mu tentang mana yang baik buatku menurut ilmu-Mu. dan aku mohon diberi kekuatan dengan kekuatan-Mu dan dengan keagungan-Mu yang besar. Karena sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Kuasa, aku tidak berkuasa. Engkaulah Yang Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui serta Engkaulah Yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Ya Allah, jika Engkau tahu bahwa perkara ini baik bagiku dan agamaku dan dalam kehidupanku dan pada akibat tindakanku, maka tetapkanlah untukku kemudian berkahilah aku. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa pekerjaan ini buruk bagiku dalam agamaku dan kehidupanku dan akibat tindakanku, maka palingkanlah yang jahat itu dari aku dan palingkanlah aku darinya. Dan tentukanlah bagiku kebajikan sekiranya ada. Kemudian ridhoilah aku dalam kebajikan itu. “ ( HR Bukhari )

dikutip dari buku Rahasia Shalat Sunnat oleh : Abdul Manan bin H. Muhammad Sobari
Semoga bermanfaat Amiin Yaa Rabbal`alamiin

Allahua`lam

Description of the ideal husband/wife

******************************
It is essential to chose a husband who will conditions of righteousness and religious commitment, because if a man has these qualities, if he loves the woman he will honor her, and if he does not like her he will not keep her hanging or mistreat her.
In Islam, compatibility in marriage is connected to religious commitment and righteousness, not money, status or lineage.
Poverty coupled with evident righteousness and a strong religious commitment is better than a good lineage and wealth coupled with a lack of religious commitment or a corrupt nature.
Allah says:
"If they be poor, Allah will enrich them out of His Bounty. And Allah is All-Sufficient for His creatures' needs, All-Knowing (about the state of the people)."
[سورة النور : 24]

And the Prophet صلى الله عليه وسلم explained this important difference in very clear terms, as in the Hadith of Sahl ibn Sa'd رضي الله عنه who said: A man passed by the Messenger of Allah and he said:
"What do you think of this man?"
They said: "If he proposes he deserves to get married, and if he intercedes his intercession deserves to be heard, and if he speaks he deserves to be listened to." He fell silent. Then a man from among the poor Muslims passed by and he said: "What do you think of this man?" They said: "If he proposes he does not deserve to get married, and if he intercedes his intercession does not deserve to be heard, and if he speaks he does not deserve to be listened to." The Messenger of Allah صلى الله عليه وسلم said:
"This man is better than an earthful of men like the other one."
[Al-Bukhari and An-Nisai]

The Sahabah رضي الله عنهم took this important matter to heart, and they did not give their daughters or sisters in marriage to anyone except righteous men, even if they were poor men or were freed slaves.

It was narrated from the Mother of the Believers' Aisha رضي الله عنها that Abu Hudhayfah ibn Utbah ibn Rabee'ah ibn Abd Shams, who was one of those who had been present at Badr with the Prophet صلى الله عليه وسلم, adopted Salim and married him to his brother's daughter Hind bint Al-Waleed ibn Utbah ibn Rabee'ah, although he was the freed slave of an Ansaari woman.
[Al-Bukhari and An-Nisai]

The Prophet صلى الله عليه وسلم married Fatimah bint Qays to Usamah ibn Zayd, She thought little of him at first because he was a freed slave, and because he was very black, but the Prophet صلى الله عليه وسلم said to her:
"Obedience to Allah and obedience to His Messenger is better for you."
She said: So I married him, and I was satisfied - i.e, I married him in obedience to the command of the Prophet صلى الله عليه وسلم and I did not regret marrying him, because of his religious commitment and righteousness; I was happy with him.

Like this chose a wife who will conditions of righteousness and religious commitment as the Prophet صلى الله عليه وسلم mentioned in Hadith, He صلى الله عليه وسلم said:
"A woman may be married for four qualities, for her property, her rank, her beauty and her religion; so get the religious one and prosper."
[Al-Bukhari and Muslim]

The Prophet صلى الله عليه وسلم said that there are four qualities for which a man marries a woman, out of which a Muslim should prefer a religious woman for marriage because the company affects each other. If a woman is married for another quality, there is possibility of man's going astray and leaving the religion. Another reason for choosing a religious woman is that she is the first teacher of children and she can lead the children, the way she wants - right or wrong. 

╰☆╮•♥Ukhuwah Adalah Ikatan Hati ♥•╰☆╮

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..ukhuwah bukanlah pelangi yang begitu indah namun sesaat..

Ukhuwah bukanlah purnama yang menerangi kegelapan namun hanya semalam..

Ukhuwah bukanlah air hujan yang menyejukkan namun datangnya hanya musiman..

Sejatinya ukhuwah adalah ikatan hati,yang lebih indah daripada pelangi,lebih terang daripada purnama,lebih sejuk daripada air hujan..

Ukhuwah adalah jalinan persaudaraan yang tak kan putus karena jarak..tak kan lekang oleh waktu dan tak kan pupus karena usia..

Ukhuwah semakin kokoh karena iman dan taqwa sehingga tak kan mudah tergoncang karena berbagai cobaan..

Ukhuwah akan berkesinambungan jika didasari keikhlasan karena Allah semata..

Jika waktu dan kesempatan memungkinkan untuk bersua maka akan lebih indah jika saling berkunjung dengan saudara kita..

Namun jika tak memungkinkan pereratlah jalinan ukhuwah dengan doa, hiasi dengan berbagai kebaikan sesuai kemampuan kita..

Niscaya semakin indah dan kokoh di jalan yang diridhoi-Nya..


✿MENATA AKHLAQ Menuju Ridha dan Cinta-NYA II✿

_____
Ya Allah,jadikanlah kami menjadi hamba yang bersukur atas segala Rizki yang kau beri,dan mudahkanlah rizki kami ya Allah.
*Aamiin*
___________
'Umar ibn al-Khattab (RA) said that a man came to his house to complain about his wife. On reaching the door of his house, he hears 'Umar's wife shouting at him and reviling him. Seeing this, he was about to go back, thinking that 'Umar himself was in the same position and, therefore, could hardly suggest any solution for his problem.

'Umar (RA) saw the man turn back, so he called him and enquired about the purpose of his visit. He said that he had come with a complaint against his wife, but turned back on seeing the Caliph in the same position. 'Umar (RA) told him that he tolerated the excesses of his wife for she had certain rights against him. 

He said, "Is it not true that she prepares food for me, washes clothes for me and suckles my children, thus saving me the expense of employing a cook, a washerman and a nurse, though she is not legally obliged in any way to do any of these things? Besides, I enjoy peace of mind because of her and am kept away from indecent acts on account of her. I therefore tolerate all her excesses on account of these benefits. It is right that you should also adopt the same attitude." quoted in Rahman, Role of Muslim Women page 149 






Istriku... Aku tak ingin engkau pintar merias wajahmu,aku hanya ingin engkau pintar merias akhlakmu... Aku tak ingin engkau pintar dalam menyanyi,aku hanya ingin suara merdumu dikala mengaji.” Istriku,janganlah engkau pandai menggosip,lebih indah untuk melakukan perbuatan positif..Janganlah engkau pandai dalam bermain kata,lebih indah untuk perbuatan mulia..” Sejatinya kecantikanmu cukup hatimu bagiku,indahnya suaramu cukup alunan lisanmu dalam membca Al-Quran,karna itu yg mempesonakan rasa dlm hatiku.” Istriku,dari itulah aku menyayangimu,karna aku ingin bersamamu selalu Menuju surga-Nya yang tiada bandingan dalam hidup di dunia ini.” Bukan aku menceramahimu,tapi selayaknya aku mengajakmu imam bagimu.. Untuk menikmati pahit manisnya kehidupan.” Biar dalam dunia ini pahit,tapi kelak di akhirat manis.

"MENEPIS TUDUHAN KEJI TERHADAP IBUNDA AISYAH radhiyallahu ‘anha"

Posted by Abu Umamah
Pertarungan antara haq dan bathil terus berlangsung hingga hari kiamat. Kebenaran dan kebatilan memiliki penyeru dan pembela masing-masing. Penyeru kebenaran berusaha menyelamatkan umat dan membawanya ke jalan yang lurus agar mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat, sedangkan penyeru kebatilan berusaha menyesatkan dan merusak umat agar mereka celaka.

Tidak henti-hentinya para penyeru kebatilan menyesatkan umat dengan segala cara, termasuk kebohongan-kebohongan yang merupakan modal utama mereka dari masa ke masa. Tidak segan-segan mereka melontarkan kebohongan-kebohongan dan tuduhan-tuduhan dusta kepada manusia-manusia terbaik dari umat ini, bahkan kepada para ibunda kaum mukminin para pendamping Sayyidil Mursalin di dunia dan di akhirat, termasuk Aisyah ash-Shiddiqoh binti ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anha wanita yang paling banyak menukil Sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umat ini.

Tuduhan-tuduhan dusta keapda Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha senantiasa mereka sebarkan sejak para pendahulu mereka dari kaum munafikin hingga para penerus mereka pada hari ini dari musuh-musuh sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Di antara penyambung lidah kotor mereka adalah seseorang yang bernama Yasir bin Abdullah al-Habib yang mendaur ulang kebohongan, cercaan dan cacian terhadap Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha didalam sebuah ceramahnya yang dikemas di dalam perayaan kematian Aisyah bulan Ramadhan yang lalu (tahun 1431 H/2010 M) di London.

Mengingat bahwa kebohongan, cercaan, dan cacian orang ini telah tersebar di berbagai media massa, maka kami memandang penting untuk memberikan bantahan kepadanya sebagai pembelaan terhadap Ummul Mukminin dan nasihat kepada kaum muslimin dengan mengacu kepada manhaj yang shahih, manhaj Ahlul Haq Ahlus Sunnah wal Jama’ah, dengan banyak mengambil faedah dari risalah seorang ulama ahlul bait yang shalih, asy-Syaikh Abdul Qadir bin Muhammad al-Junaid al-Husaini hafidhahullah yang berjudul Daf’u Adziyyatil Mujrimil Atsim Yasir al-Habbib ‘An ‘Irdhin Nabiyyil Karim wa Ali Baitihi.

AHLUS SUNNAH MENCINTAI KELUARGA NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM

Di antara prinsip-prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah mencintai ahlul bait (keluarga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam) sesuai dengan wasiat Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Aku mengingatkan kalian pada ahli baitku, aku mengingatkan kalian pada ahli baitku, aku mengingatkan kalian pada ahli baitku.” [1]

Sedangkan yang termasuk keluarga beliau adalah istri-istrinya sebagai ibu kaum mukminin, rodhiyallohu ‘anhunna wa ardhahunna (semoga Allah meridhai mereka). Dan sungguh Allah Ta’ala telah berfirman tentang mereka setelah berbicara kepada mereka dengan firman-Nya :

Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain. (QS. al-Ahzab [33] : 32)

Kemudian Allah mengarahkan nasihat-nasihat kepada mereka dan menjanjikan mereka dengan pahala yang besar. Allah Ta’ala berfirman :

Sesunggunhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan menyucikan kamu sesuci-sucinya. (QS. al-Ahzab [33] : 33)

AISYAH ISTRI NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DAN IBU ORANG-ORANG YANG BERIMAN

Beliau adalah Ummul Mukminin Aisyah binti al-Imam ash-Shiddiq al-Akbar Khalifah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam Abu Bakr ash-Shiddiq Abdullah bin Abu Quhafah Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murroh bin Ka’b bin Luayy al-Qurosyiyyah at-Taimiyyah. Ibunya adalah Ummu Ruman binti Amir bin Uwaimir bin Abdu Syams bin Atab al-Kinaniyyah.

Beliau dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum hijrah, sesudah wafatnya Khadijah binti Khuwailid radhiyallahu ‘anha dua tahun sebelum hijrah, dikumpuli oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sepulang beliau dari Perang Badar ketika di berusia 9 tahun. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah menikahiku sepeninggal Khadijah waktu itu aku berusia 6 tahun, dan masuk kepadaku ketika aku berusia 9 tahun.” Urwah berkata, “Aisyah berada di sisi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selama 9 tahun.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menikahi wanita dalam keadaan masih gadis selain dia, dan tidak pernah mencintai seorang wanita lebih dari cintanya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha. dia adalah istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dunia dan di akhirat.

Suatu saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha “Aku bermimpi didatangi malaikat yang membawaku dalam kain sutra dan dikatakan kepadaku, ‘Inilah istrimu.’ Maka aku buka wajahnya ternyata engkau yang ada di dalam kain tersebut.”

Maka aku berkata,

“Jika ini datang dari Allah maka Allah akan melangsungkannya.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat mencintai Aisyah radhiyallahu ‘anha dan sangat menampakkan kecintaannya tersebut, ketika beliau ditanya oleh Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhu tentang manusia yang paling dicintainya maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Aisyah.” Ini adalah berita yang shahih walaupun tidak disukai oleh orang-orang Rafidhah.

Kecintaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah perkara yang masyhur di kalangan sahabat, sehingga jika ada seorang dari mereka hendak memberikan hadiah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berusaha memilih hari giliran Aisyah radhiyallahu ‘anha untuk mengharap keridhaan beliau.[2]

HADITSUL IFKI, ANTARA ORANG-ORANG MUNAFIK DAN SYI’AH

Telah terjadi haditsul ifki (berita bohong) atas Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu anha. Peristiwa ini terjadi pada waktu Perang Muroisi’ pada tahun 5 H dan umurnya waktu itu 12 tahun. Ada yang mengatakan pad waktu Perang Bani Mushtholiq yaitu setelah turunnya ayat hijab.

Pada saat itu, orang-orang munafik yang dimotori oelh Abdulloh bin Ubay menyebarkan tuduhan keji kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha yaitu bahwa dia telah berbuat serong dengan Shofwan bin Mu’aththol seorang sahabat yang mengantar Aisyah radhiyallahu ‘anha ketika tertinggal di dalam perjalanan pulang safar bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat radhiyallahu ‘anhuma. Maka beredarlah desas-desus tersebut di Madinah tanpa disadari oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha yang sepulangnya dari perjalanan jatuh sakit selama sebulan. Hingga akhirnya Aisyah radhiyallahu ‘anha diberi tahu oleh Ummu Misthoh sehingga semakin menambah sakitnya. Kemudian Aisyah radhiyallahu ‘anha meminta izin Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tetap tinggal di rumah orang tuanya sementara waktu.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri merasa berat dengan fitnah tersebut, karena wahyu yang menjelaskan masalah itu belum juga turun maka beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta pendapat Usamah, Ali dan Bariroh, secara umum mereka menyatakan bersihnya Aisyah radhiyallahu ‘anha dari tuduhan keji tersebut. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta pendapat para sahabat tentang hal itu, tetapi karena begitu gencarnya desas-desus tersebut terpisahlah kaum muslimin menjadi dua kelompok, ada yang membenarkan berita tersebut dan ada yang mendustakannya. Adapun Aisyah radhiyallahu ‘anha maka dia tidak henti-hentinya menangis.

Dalam suasana yang galau tersebut turunlah wahyu dari Allah Ta’ala yang menyatakan kesucian Aisyah
dari tuduhan yang keji tersebut dengan firman-Nya dalam sepuluh ayat dari Surat an-Nur(24) :

Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya adzab yang besar. Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka balik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata, “Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.” … (QS. an-Nur [24] : 11-20)

Demikianlah pada zaman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kaum munafikin telah berupaya untuk mendiskreditkan Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha dan membuat tuduhan keji kepadanya yang dibantah langsung oleh Allah Ta’ala di dalam ayat yang dibaca sampai hari kiamat. Ternyata, kemudian datang para pengekor kaum munafikin dari orang-orang Syi’ah Rafidhah yang melampaui batas hingga membuat tuduhan-tuduhan keji terhadap Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha

Berkata Ja’far Murtadho-seorang tokoh Syi’ah Rafidhah-di dalam bukunya Hadist al-Ifk (hlm. 17):

“Sesungguhnya kami meyakini, sebagaimana (keyakinan) para ulama-ulama besar kami pakar pemikiran dan penelitian, bahwa istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpeluang untuk kafir sebagaimana istri Nuh dan Istri Luth.”

Dan yang dimaksud istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di sini adalah Aisyah radhiyallahu ‘anha
Berkata Muhammad al-‘Ayasyi – seorang tokoh Syi’ah Rafidhah-dalam Tafsir-nya (32/286) Surat Ali Imran, dari Abdush Shomad bin Basyar dari Abu Abdillah ia berkata :

“Tahukah kalian, Nabi itu meninggal atau dibunuh ? Sesungguhnya Allah berfirman :

“Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad). (QS. Ali Imran [3] : 144)

Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah diracuni sebelum wafatnya, dan mereka berdualah yang meracuninya (yakni Aisyah dan Hafshah)!

Sesungguhnya dua perempuan tersebut dan bapak mereka adalah sejahat-jahat ciptaan Allah !
Wala haula wala quwwata illa billah !

YASIR HABIB PENYAMBUNG LIDAH PARA PENDUSTA

Tuduhan-tuduhan keji orang-orang Syi’ah Rafidhah terhadap Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha ternyata masih terus berulang. Baru-baru ini datang seorang tokoh mereka bernama Yasir bin Abdullah al-Habib yang mendaur ulang kebohongan, cercaan, dan cacian terhadap Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha di dalam sebuah ceramah-nya yang dikemas di dalam perayaan kematian Aisyah bulan Ramadhan yang lalu (tahun 1431 H /2010 M) di London.

Sang pendusta ini melontarkan tuduhan-tuduhan kejinya dalam satu pengajian yang berdurasi sekitar setengah jam. Bahkan di akhir pengajian ia mengajak para hadirin tatkala pulang ke rumah masing-masing untuk shalat dua raka’at sebagai tanda syukur kepada Allah atas wafatnya Aisyah radhiyallahu ‘anha dan menjadikan shalat dua raka’at tersebut sebagai wasilah (perantara, Red) untuk berdo’a kepada Allah maka niscaya hajat mereka akan dikabulkan oleh Allah.[3]

MENJAWAB KEBOHONGAN DAN CERCAAN YASIR HABIB SANG PENDUSTA

Sebetulnya pernyataan dari Allah Ta’ala di dalam Surat an-Nur (24) di atas yang menyatakan kesucian Aisyah dri haditsul ifki (berita bohong) yang dihembuskan oleh kaum munafikin sudah mencukupi bagi seorang mukmin. Akan tetapi, untuk lebih memperkuat keimanan kita di dalam masalah ini, kami akan menjawab satu persatu dari tuduhan-tuduhan keji terhadap Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha yang didaur ulang oleh Yasir Habib sang pendusta. Di antara tuduhan-tuduhan dusta tersebut adalah :

1. Mengklaim bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha di neraka

Yasir Habib berkata :

“Engkau mengetahui bahwa Aisyah adalah mulhidah (atheis), zhalim lagi kafir, telah menyerupai perkataan orang-orang kafir dan ini adalah hal yang menakutkan, ini membuktikan bahwa Aisyah sama sekali tidak meyakini kenabian sang penutup para nabi (Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam).”
Di juga berkata :

“Kalau begitu, Aisyah hari ini di neraka makan bangkai. Demikianlah terbukti bahwa Aisyah di neraka, tidak makan bangkai saja, saya bisa mengatakan begitu, bahwa hari ini Aisyah di neraka tergantung dari kakinya di neraka sekarang. Aisyah, tidak makan bangkai saja, tetapi memakan daging tubuhnya, makan daging tubuhnya sekarang.”

Jawaban :
Allah Ta’ala telah membantah tuduhan keji ini di dalam Kitab-Nya dengan menyatakan keimanan Aisyah dan juga yang lainnya dari istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Allah Ta’ala berfirman :
Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. (QS. al-Ahzab [33] : 6).

Syaikh Muhammad bin Sholih al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Maka istri-istri Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ibu-ibu orang-orang yang beriman dan ini adalah dengan ijma’. Barang siapa yang mengatakan, ‘Sesungguhnya Aisyah radhiyallahu ‘anha bukan ibuku,’ maka dia tidak termasuk orang-orang yang beriman, karena Allah Ta’ala berfirman, ‘Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka.’

Barang siapa yang mengatakan bahwa Aisyah radhiyallahu ‘anha bukan ibu orang-orang yang beriman maka dia bukanlah orang-orang yang beriman, dan tidak beriman kepada al-Qur’an dan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Dan sungguh mengherankan, mereka mencela Aisyah radhiyallahu ‘anha mencacinya, dan membencinya, dalam keadaan dia adalah istri yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidak mencitai seorang pun dari istri-istrinya sebagaimana kecintaannya kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha sebagaimana telah shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam shohih Bukhori bahwa ditanyakan kepadanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling engkau cintai ? ‘Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Aisyah.’ Mereka berkata, ‘Dari kalangan laki-laki ?’

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Bapaknya.’ Orang-orang ini membenci Aisyah dan mencacinya dan melaknatnya dalam keadaan dia adalah istri yang terdekat dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Maka bagaimana dikatakan bahwa mereka ini mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bagaimana dikatakan mereka ini mencintai keluarga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tetapi yang benar adalah klaim-klaim yang dusta, tidak memiliki dasar keshahihan. Yang wajib atas kita adalah menghormati ahlul bait Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari kerabat-kerabatnya yang beriman, dan dari istri-istrinya, Ummahatul Mukminin, semuanya adalah ahlul bait beliau, dan mereka memiliki hak.” [4]

2. Pelanggaran terhadap kehormatan Ummul Mukminin Aisyah

Yasir Habib berkata :
“Apakah aku akan menyebutkan kegilaannya dan kefasikannya yang menodai sejarah. Apakah aku akan menyebutkan bagaimana dia berkeluyuran di jalan-jalan.”

Dia juga berkata :
“Atas kewajiban kami mencaci Aisyah dan Hafshoh, kedua wanita pengkhianat ini.”

Dia juga berkata :
“Dia keluar bertabarruj (menampilkan diri), dan telah saya kutip dalam ceramah sebelumnya bahwa ketika dia pergi ke haji adalah bertabarruj (nakal menampilkan diri).”

Jawaban :
Ucapan-ucapan pendusta ini telah dijelaskan kedustaannya oleh Alloh di dalam Surat an-Nur (24) : 11-26 yang menyatakan kesucian Aisyah radhiyallahu ‘anha dari tuduhan yang keji tersebut.

Demikian juga, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah membersihkan Aisyah radhiyallahu ‘anha dari tuduhan-tuduhan kotor ini dengan sabdanya : “Wahai Aisyah, adapun Allah Ta’ala, maka sungguh Dia telah membersihkanmu (dari tuduhan-tuduhan dusta).” [5]

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata kepada Aisyah “Sungguh engkau adalah istri yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan tidaklah beliau mencintai kecuali yang baik, dan Allah Ta’ala menurunkan kesucianmu dari atas tujuh langit-Nya, maka tidak ada masjid di bumi kecuali ia dibaca sepanjang siang dan malam … maka demi Allah sesungguhnya engkau adalah penuh berkah.” [6]

Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata, “Ia adalah penjelasan kesucian yang qoth’i (pasti) dengan nash al-Qur’an al-‘Aziz. Jika ada seseorang yang ragu-ragu tentangnya-wal ‘iyadzu billah – maka dia kafir murtad dengan ijma’ kaum muslimin.”[7]

3. Menuduh Aisyah radhiyallahu ‘anha membunuh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Yasir Habib berkata :

“Sulit bagi kita dan bagi setiap orang untuk menghitung-hitung kejahatan-kejahatan wanita yang kotor ini, apa yang harus saya katakan, dan apa yang akan saya sebutkan, apakah saya akan menyebut racunnya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaimana dia membunuh beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Jawaban :
Tuduhan kotor yang paling keji ini menunjukkan begitu dustanya si pendusta yang jahat ini dan begitu lancangnya atas Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha padahal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam memilih untuk dirawat di rumah Aisyah di saat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sakit dan kemudian wafat di pangkuan Aisyah. Al-Imam Bukhari rahimahullah meriwayatkan di dalam shohih-nya (4450) dari Urwah bin Zubair dari Aisyah Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada saat sakit yang menghantarkan beliau wafat, “Esok hari aku di rumah siapa ?”

Beliau memaksudkan hari giliran Aisyah . istri-istri beliau mengizinkan di mana beliau menghendaki, lalu beliau memilih berada di rumah Aisyah hingga wafat di sisinya.

Aisyah berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat di rumahku, dan disaat giliranku, dan kepalanya berada di antara bawah daguku dan atas daguku dan Allah membuat air liurku bercampur dengan air liur Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada saat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat.”

Aisyah berkata, “Aku diberi sembilan perkara yang tidak pernah diberikan kepada wanita siapapun setelah Maryam binti Imran. Jibril ‘alaihis salam turun dengan membawa gambarku di telapak tangannya hingga dia memerintahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar menikahiku, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahiku ketika aku masih gadis dan tidak pernah menikahi gadis selainku, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meninggal dalam keadaan kepalanya dipangkuanku, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam aku kuburkan di rumahku, dan sungguh para malaikat mengelilingi rumahku, sungguh wahyu turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika aku dan beliau dalam satu selimut, sungguh aku adalah putri khalifahnya dan sahabat karibnya, turun berita pembersihanku dari langit, telah diciptakan aku dengan baik di sisi seorang yang baik, dan aku telah dijanjikan ampunan dan rizqi yang mulia”[8]

Rosululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Keutamaan Aisyah atas seluruh wanita seperti keutamaan tsarid[9] atas semua makanan.” (Muttafaq ‘alaih)

4. Caci maki Yasir Habib terhadap Aisyah radhiyallahu ‘anha dan para sahabat
Yasir Habib berkata :

“Aisyah adalah penghulu wanita ahli neraka.”
Dia juga berkata :

“Saya pribadi selalu dalam sholat saya dan disaat qunut saya melaknat Abu Bakar, Umar, Aisyah, dan Hafshah.”

Jawaban :

Si pendusta ini telah menunjukkan kebenciannya yang sangat kepada ahlul bait Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dua sahabatnya yang mulia. Dengan ucapan-ucapannya ini dia memasukkan dirinya ke dalam kelompok pencela sahabat yang telah mengkufuri ayat-ayat dan hadits-hadits yang menunjukkan tentang keutamaan para sahabat
dan wajibnya memberikan loyalitas dan kecintaan kepada mereka.

Allah Ta’ala berfirman :
Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshar) mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. al-Hasyr [57] : 9)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memuji para sahabat radhiyallahu ‘anhuma ajma’in dan menjelaskan keutamaan mereka di dalam hadits-hadits yang banyak sekali, di antaranya sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian generasi sesudah mereka, kemudian generasi sesudah mereka.”[10]

Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ,”Janganlah kalian mencaci para sahabatku, janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya seorang di antara kalian menginfaqkan emas sebesar Gunung Uhud, tidak lah itu mencapai satu mud infaq seorang dari mereka dan tidak juga mencapai separuhnya.” [11]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Di antara pokok-pokok Ahlus Sunnah adalah selamatnya hati dan lisan mereka terhadap para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana penyifatan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdo’a, ‘Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.’ (QS. al-hasyr [59] :10)

Sikap Ahlus Sunnah ini merupakan ketaatan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sabdanya, ‘ Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, seandainya seorang di antara kalian menginfaqkan emas sebesar Gunung Uhud, tidaklah itu mencapai satu mud infaq seorang dri mereka dan tidak juga mencapai separuhnya.’[12]

Maka Ahlus Sunnah menerima apa saja yang datang dalam Kitab, Sunnah, dan ijma’ tetang keutamaan-keutamaan dan tingkatan-tingkatan mereka. Ahlus Sunnah berlepas diri dari cara orang-orang Rafidhah (

Rendah Hatilah dalam segala hal

Bismillahirrahmanirrahim


Nasehat Dari Bunda,
"Anakku selalu dengarkanlah nasihat orang lain dan terimalah didikan, supaya kamu menjadi bijak di masa depan. Orang yang sombong tidak mau menerima didikan dan nasehat. Akhirnya ia menuju ke jurang kehancuran. Anakku, nasehat itu baik bagi mu, apalagi jika kamu menerimanya dari sumber yang terpercaya. Terimalah dengan senyum, jangan marah dan memberontak. Jangan pula melihat siapa yang memberi nasehat dari segi usia atau latar belakang statusnya. Jika nasehat itu memang baik, pula jika didikannya itu membangun untuk kebaikanmu, jangan menolaknya, melainkan berusahalah melakukan perbaikan-perbaikan. Atau setidaknya kamu menerima dengan senyum sambil memikirkan masak-masak dan mempertimbangkannya. Anakku, jika ada orang yang memberi nasehat atau didikan itu berarti dia peduli denganmu, berilah dia penghormatan, karena semuanya untuk kebaikanmu juga.
Kehidupan yang indah adalah kita jadikan kehidupan kita seperti tumbuhan padi yang semakin tinggi semakin menunduk...Jadi janganlah pernah sombong jika kehidupan kita lagi melangit... Rendah Hatilah dalam segala hal Jangan marah jika kita disakiti orang demikian kata ibuku. mengapa? tanya ku karena, dia katakan dengan lembut, kita akan menyakiti diri sendiri jika marah dengan orang demikian. Lebih baik kita ampuni mereka, katanya.

Semoga bermanfaat dan bisa mengabil hikmahnnya.

MARI MENJADI LEBIH BAIK DARI HARI KE HARI BERJALAN MENUJU RIDHO ALLAH SWT.


Tidak dapat kita pungkiri bahwa kita pasti pernah merasa kecewa terhadap seseorang. Kecewa itu adalah penyakit hati. Kecewa itu jangan dibiarkan tumbuh dalam hati, apalagi sampai dipupuk, karena ini adalah sumber dari aneka ragam penyakit.
Ada beberapa hal yang bisa kita terapkan dalam kehidupan untuk menghindari kecewa pada seseorang:
1. Tanamkan pada diri bahwa apapun yang kita lakukan di dunia ini tujuan akhirnya hanyalah untuk Allah swt dan karena Allah swt bukan untuk dan karena siapapun. Atau kita melakukannya hanya karena ikhlas tanpa pamrih apapun pada sesama manusia.

2. Setiap individu adalah mahluk spesial dan unik. Masing-masing dengan gayanya, masing-masing dengan caranya dan dengan jalannya. Maka lihatlah orang tersebut berdasarkan sudut pandang dan kaca mata mereka. Jangan lihat mereka berdasarkan sudut pandang kita, karena itu hanya akan membuat kita kecewa.

3. Tidak ada yang berhak menilai seseorang kecuali Penciptanya. Seseorang yang telah menilai orang lain hanya dari sisi negatif saja adalah orang yang paling tidak mengerti keunikan dari hasil kerja Sang Pencipta, karena telah berani menilai penciptaanNYA

4. Sesuatu itu mungkin salah bagi kita, namun orang lain melakukan itu mungkin punya dasar .Maka kita perlu memahami orang lain, jangan paksa mereka untuk selalu memamahami kita. Segala sesuatu itu tergantung pola fikir

5. Cobalah kita selalu mengambil hikmah yang positif dari segala sesuatu yang terjadi.
Jikalau kita lihat sesuatu hanya dari sisi yang negatif maka kita pasti akan kecewa…………………..

Sumber: http://bundadontworry.wordpress.com/2012/04/16/agar-tidak-kecewa/

Terima dia apa adanya

Pada suatu harie ada sepasang kekasih yg Saling menyayangi dan mencinta i.
Namun sang suami ingin pergi ke luar kota untuk melaksana kan bisnis,
Dia pun meninggal kan sang istri sendiri an di rumah.
___
Sekirar 2 bulan yg lwat Sang istri dpt penyakit kulit. yg dulu nya Secantik bidadari dan putih mulus, skrng brubah mnjadi buruk rupa, Sang suami karena dpt kabar buruk sang istri. dia pun bergegas pulang kampung,
namun Musibah menimpa sang suami, Suami pun Kecelaka an Dan dia pun buta,
walaw pun sang suami buta dan istri buruk rupa. tapi ia saling mencinta dan saling menyayangi. sebagai mana pnganten baru,
Waktu pun berlanjut umur mereka pun semakin tua. Tiba lh saat nya AJAL Sang istri. Sang istri pun meninggal karna sakit2 an. Suami pun tabah menjalanin Coba an Smua itu.
Selesai Pemakaman sang istri ada sang pemuda yg menegur sang suami.
" Bapak mau kmna | mau pulang anak muda | Oh iya, gk salah bpk itu buta khn, yg sering bergandengan mesra bersama istrinya | Iya nak muda, Bpk sengaja PURA2 buta. Karna Semua itu saya lku kan agar tidak ada air mata kesedihan dan tidak enak hati dalam diri almarhumah istri saya, Saya sangat mencinta i nya sampai kapan pun"
*Mendengar keterangan sang suami. Pemuda itu terharu Sambil Terkagum2*
____
motivasi dari di balik cerita tersebut*
Ketika kamu sudah memilih seseorng untuk menjadi pendamping dlm kehidupan mu,
trima lah dia apa adanya, dan ingatkanlah dia jika salah ato pun lupa,
Karna dlm setiap percinta an. kita tidak bisa menjadi yg sempurna*

☆╮•♥ Sebuah Syair Pernikahan ♥•╰☆╮

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jika siang dan malam disatukan oleh hari
Sejuk terasa dalam dada
Hangat tergoda oleh rasa
Demikian dua insan penuh bahagia
Diikrarkan dalam bingkai cinta
Dituliskan dengan pena kasih sayang
Dibaca berdua, dijalani bersama
Tercatat dalam kamus bahagiaHari ini, saat ijab kabul diucapkan
Dan kicau burung nan merdu bernyanyi
Pertanda mereka ikut berbahagia

Angin meniupkan dirinya dengan melodi syahdu
Daun pun merekah, menari teratur melambai-lambai
Menyambut sakralnya pesta pernikahan
Sementara raja dan ratu duduk di singgasana kasih
Sambil berbagi dalam doa

Pernikahan atau perkawinan,
menyingkap tabir rahasia.
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah.
Justru isteri hanyalah wanita akhir zaman
Yang punya cita-cita menjadi
sholehah……

Pernikahan atau pun perkawinan,
mengajar kita kewajiban bersama.
Isteri menjadi tanah, kamu langit
penaungnya,
Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya,
Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya,
Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah
sepuasnya,
Seketika isteri menjadi racun, kamulah
penawar bisanya ,
Seandainya isteritulang yang bengkok,
berhatilah meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan,
Menginsyafkan kita perlunya iman dan
taqwa.
Untuk belajar meniti sabar dan ridha,
Karena memiliki isteri yang tak sehebat
mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Rasulallah,
Pun bukanlah Ali
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha
menjadi soleh…
Aamiin.


♥ SEBUAH SYAIR RENUNGAN SINGKAT BAGI WANITA ♥

Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia.

Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setaqwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Ataupun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf
Justru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh….


Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajarkan kita kewajiban bersama.

Suami menjadi pelindung, kamu
penghuninya,
Suami menjadi nahkoda kapal, kamu
navigatornya.
Suami bagaikan balita yang nakal,
kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat suami menjadi raja, kamu nikmati
anggur singasananya,
Seketika suami menjadi bisa, kamulah
penawar obatnya.
Seandainya suami masinis yang lancang, Sabarlah
memperingatkannya….

Pernikahan ataupun perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan taqwa,
Untuk belajar meniti sabar dan ridha,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justru kamu akan tersentak dari alpa

Kamu bukanlah Khadijah,
Yang begitu sempurna di dalam menjaga,
Pun bukanlah Hajar,
Yang begitu setia dalam sengasara.
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi sholehah….
Aamiin..

♥♥.•*´¨`*•. ¸♥♥.•*´¨`*•. ¸ ♥♥.•*´¨`*•. ¸♥♥

♥ ♥ Ternyata Sulit Melihat Kesalahan Sendiri.♥ ♥

~`Bismillaahirrahmaanirrahiim ~

Diceritakan bahwa ada sepasang suami istri yang cukup bahagia,hubungan mereka tampak begitu harmonis.Mereka saling menghargai satu sama lain,mereka berbagi suka dan duka bersama,berbagi cerita dan menghabiskan waktu bersama.

Sang suami menjalankan tugasnya mencari nafkah dengan baik,begitu pula istri,ia merawat rumah dengan baik pula.Mereka selalu berbagi ,kecuali atu,sang istri menyimpan kotak mistterius.Ia meminta pada suaminya untuk tidak menanyakan atau membuka kotak tersebut.Sang suami menghargainya,meskipun ia sangat penasaran.

Hari berganti minggu,minggu berganti bulan,bulan berganti tahun,dan pernikahan mereka pun sudah lama dan mereka telah mnjadi tua.

Suatu hari,sang istri sakit.Karena kondisinya yang tua dan lemah,ia tidak kunjung sembuh.Namun suaminya selalu setia menjaga dan merawatnya.

Suatu saat,sang istri merasa waktunya sudah dekat,ia pun memanggil suaminya untuk mengambil kotak misterius yang disembunyikannya.Ia berkata pada suaminya''Suamiku,terima kasih banyak atas pengorbananmu selama ini untukku''.suami mnjawab'sudahlah sayang,semua ini memang sudah seharusnya aku lakukan tanggung jawab sebagai suamimu''.

Istri berkata''trima kasih sayang,engkau juga tlah percaya padaku.Bukalah kotak itu,aku memang ingin menunjukkannya padamu disaat-saat trakhir seperti ini.
Suami terharu dan membuka kotak itu,didalamnya ada 2 boneka rajut dan uang yang sangat banyak.
Ia pun bertanya''Apa ini sayangku?''.
Sang istri menjawab dengan parau''Suamiku,ketahuilah,bahwa boneka ini adalah boneka yang aku rajut ketika aku kecewa dan sakit hati padamu dan tiap engkau tidak menghargai pendapatku''.

Sang suami diam terpaku,merenung dan tiba'' menangis.Ia berkata''Sayang,jadi selama ini kau hanya dua kali merasa kusakiti?maafkan aku sayang,sebenarnya sudah sering aku membuatmu sakit hati''.

Sang istri tersenyum kecil mendengar pengakuan suaminya.Kemudian suaminya bertanya''Lalu uang sebanyak ini dari mana?''.Uang apa ini sayangku?''.
Dengan tersenyum istrinya menjawab''Suamiku,semua uang itu adalah hasil penjualan boneka rajut,dua yang trakhir tidak sempat kujual karena aku jatuh sakit''.
Mendengar hal itu,suaminya bagai tersambar petir dan sangat malu.Ternyata ia sudah terlalu banyak mnyakiti hati istrinya tanpa ia sadari.

Sahabatku.....
Suami adalah gambaran diri kita.
Kita jarang merasa menyakiti hati orang lain,sahabat kita,kekasih kita,orang tua kita,dan lainklain.
Padahal siapa saja yang kita sakiti,akan terus membekas didalam hatinya dan akan terus tercatat dalam memory ingatannya.


Semoga Bermanfaat..

" Wanita adalah Air Mata"

Air mata adalah bahasa wanita. Linangan air mata adalah bahasa universal yg langsung bisa dipahami oleh hati yg jernih,tanpa hrs bertanya apa maksudnya.
Orang" yg keras kepala dan telah kehilangan kasih sayang,mereka tidak mampu memahami sebuah tangisan, lebih" tangisan wanita. Tentu org yg paling tahu adalah laki" yg ada disampingnya. Yg selama ini menjd teman hidupnya. Kalau misalnya seorang laki laki mmg belum bisa memahami linangan air mata wanita,pasti dia juga tidak akan bisa menghentikannya sebelum berjanji akan memenuhi apa yg menjd keinginannya.

Setiap laki laki sesungguhnya sgt benci dan tdk senang melihat air mata mengalir dari pelupuk mata wanita. Hampir semua laki laki tidak menyukai wanita yg cengeng dan mudah menumpahkan air mata. Tetapi sebesar apapun kebencian laki laki terhadap linangan air mata wanita, laki laki sekuat petinju dunia pun tidak berdaya menghadapinya. Laki laki boleh tidak suka air mata,namun laki laki harus tahu bhw air mata wanita tidak ditumpahkan sia sia.
Banyak masalah wanita yg bisa terurai setelah mata meneteskan air mata. Paling tidak setelah bendungan air mata itu bedah,wanita bisa melepaskan beban berat yg ada di dalam dadanya".

Barakallahu ^_^ 

Ibu tua yang Malang

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya Suaminya sudah lama meninggal karena sakit

Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya. Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi

Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”

Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan. Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman. Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat. Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah

Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi, dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya.

AKU CEMBURU PADAMU ^_^

'Haruskah Kau Cemburu'

Aku sedih melihatmu gadis..
Ketika kau jatuh cinta dan hanya bsa mencintai dg DIAM.
Dan saat org yg kau cintai akan brsanding dgn org laen,engkau hanya bisa
menangis lalu bergumam,'Ikhwan,kenapa tidak kau pilih aku..?'.

Yaa..dirimu hanya seorg makhluk hawa,
yang punya rasa kecewa dan cemburu.
Akupun sgt bisa memahami perasaanmu.
Tp maukah kau kuberi apa hakikat cemburu..?

CEMBURU adlh ktika engkau melihat org alim yg berilmu,
sdgkan engkau blm bisa mencapai ilmu sang alim itu.
CEMBURU adlh ktika kau melihat shabatmu sudah khatam alqur'an, 
sdgkan engkau hanya khatam Juz Amma.
CEMBURU adlh ktika kau menyaksikan saudara2mu brlomba2
menuntut ilmu,sdgkan engkau sibuk menonton sinetron dirumah.
CEMBURU adlh ktika kau blm bisa mencapai keluhuran dan kemuliaan
sbagaimana hamba2 Allah yg laen telah mencapainya.
CEMBURU adlh ktika si dia yg kau cintai mengalahkanmu
dlm kedekatan dan penghambaan diri kpd Tuhan.
CEMBURU adlh ktika kau melihat shabat2mu saling berkirim
sms cinta di 1/3 malam, sdgkan engkau lbih memilih mendengkur
didlm selimut.
CEMBURU adlh penjagaanmu trhadap dia yg kau cintai
agar dirinya slalu brusaha utk mndekati Tuhan.

Nah..itulah cemburu yg dibenarkan.
Jadi jika si dia memilih org laen drpd dirimu,
tak perlu cemburu,engkau toh bukan siapa2 baginya.

Kamu boleh nangis,tp sebentar saja ya ukhti..
Menangislah jika itu mampu meringankan bebanmu,Krn menangis 
adlh pelampiasan jiwa dr hati yg sekarat.

Skrg tegarkan hati..
Aku memang hanya makhluk hawa,
tp aku adlh Muslimah yg tegar,tangguh dan 
tidak secengeng yg mereka kira. krn ak msih 
punya IMAN.