Rabu, 17 Juli 2013

Ketulusab Kasih Sayang Ibu

Suatu sore, seorang anak lelaki mendatangi ibunya yang sedang berada di dapur, dan memberinya selembar kertas yang sebelumnya ia tulisi. sang ibu mengambil kertas tersebut dan membacanya.

Inilah isi surat yang ditulis oleh anak lelaki itu.

→ Untuk memotong rumput...???
[-] Rp. 5.ooo,-

→ Untuk membersihkan kamarku minggu ini...???
[-] Rp. 1.ooo

→ Untuk berbelanja untuk ibu...???
[-] Rp .5o.ooo,-

→ Untuk menjaga adik kecilku saat ibu pergi berbelanja...???
[-] Rp. 25.ooo,-

→ Untuk membuang sampah...???
[-] Rp. 1oo.ooo,-

→ Untuk telah mendapatkan nilai rapor yang bagus...???
[-] Rp. 5oo.ooo,-

→ Untuk telah membersihkan halaman...???
[-] Rp. 2.ooo,-

Totalnya = Rp. 683.ooo,-

Lalu, ibunya melihat ke arah putranya yang berdiri, dan anak itu bisa melihat memori² yang berkelebat dalam pikiran ibunya. Si ibu kemudian mengambil pulpen dan menulis di balik kertas tadi.

Inilah yang ditulis Si Ibu;
[-] Untuk sembilan bulan aku membawamu sementara engkau tumbuh di dalam tubuhku...???
→ Gratis...!!!

[-] Untuk semua malam² dimana aku duduk mendampingimu, merawatmu dan berdoa untukmu...???
→ Gratis...!!!

[-] Untuk semua waktu² yang melelahkan dan air mata yang disebabkan olehmu selama beberapa tahun...???
→ Gratis...!!!

[-] Untuk semua malam² yang dipenuhi ketakutan dan kekhawatiran tentangmu...???
→ Gratis....!!!

[-] Untuk semua mainan, makanan, pakaian, dan bahkan melap hidungmu...???
→ Gratis...!!!

[-] Anakku, jika kamu menjumlahkan semua itu, biaya untuk cintaku adalah...???
→ Gratis...!!!

Setelah si anak selesai membaca apa yang ditulis oleh ibunya, terlihat gelayutan air mata di pelupuk mata anak lelaki itu, lalu ia menatap ibunya dan berkata;

‘‘Ibu... Aku sangat mencintaimu...!!!’’

Kemudian ia mengambil pulpen dan menulis dengan huruf yang sangat besar di kertas tersebut.

‘‘LUNAS TERBAYAR SEPENUHNYA...!!!’’

*****
Sahabat; Pelajaran yang bisa kita petik dari cerita diatas adalah;

1. Kita tidak akan pernah tahu seberapa berharganya orangtua kita sebelum kita menjadi seorang ayah atau ibu.

2. Jadilah seorang pemberi dan bukan seorang peminta, terlebih kepada orangtua kita sendiri. Dan ada begitu banyak hal yang dapat diberi selain uang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar