Bismillaahirrahmanirrahim
Sepasang suami -istri pasti akan mengharapkan keterbukaan satu sama lain.
Suami adalah "pakaian" bagi istri , dan istri adalah "pakaian "bagi suami .
Diantara keduanya sudah tidak boleh lagi menyembunyikan aib atau kekurangan diri
Bahkan terhadap hal-hal yang sifatnya sensitif sekalipum ,selama tidak ada larangan syariat yang menyuruh untuk menutupinya.
Muhamad Ali Bakri pernah mengatakan , "Wanita terbaik di antara kamu adalah yang membuang perisai malu ketika ia membuka baju untuk suaminya dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian lagi."
Ini menunjukan bahwa di antara keduanya bukan seperti orang asing lagi ,yang harus malu menampakkan auratnya masing-masing.
Setelah ijab qabul terucap ,segalanya menjadi berubah.
Awalnya saling memandang diharamkan
Awalnya berbonceng -boncengan dilarang , sekarang hendak berputar -putar sepuasnya di jalanan bukan lagi persoalan.
Sahabat ku ,komitmen untuk saling terbuka dan tidak menyembunyikan rahasia kepada pasangan , pada saatnya nanti juga akan di uji.
Ketika pasangan...suami atau istrimu ...bertanya tentang masa lalumu , saat seperti itu engkau pun harus pandai-pandai menganalisis permasalahan.
Kalau memang baik untuk di ceritakan dan tidak menimbulkan konflik , tidak masalah jika engkau menceritakanya
Namun bila dikhawatirkan akan memicu pertengkaran ,menyembunyikan merupakan langkah yang paling tepat dan mengandung maslahat.
Oleh karena itu , tidak semua yang engkau alami ...tentang masa lalumu harus engkau ceritakan kepada pasangan mu kini.
Ada hal-hal yang mungkin lebih mengandung maslahat jika disembunyikan daripada harus diceritakan.
Termasuk masa lalumu ketika pernah mengalami kegagalan cinta atau perna Memiliki tambatan hati yang teryata bukan dia yang kini menjadi jodohmu.
Mengenai canda rumah tangga , Rasulullah SAW.
Juga melakukanya.
Suatu saat Rasulullah baru saja melewati pemakaman Baqi al-Gharqad di tengah malam gelap gulita dengan kepala di ikat karena pusing.
Sampai di rumah beliau berkata kepada Aisyah.
" Kalau engkau mati lebih dulu , aku akan memandikanmu."
Aisyah pun berkata dengan nada bercanda , "Aduh kepalaku."
Rasulullah SAW .berkata ,"Yang sakit itu kepalaku."
"Kalau aku mati ,aku kira engkau pasti menikah lagi ! "canda Aisyah lagi.
" Ah , andai engkau mati lebih dulu , aku akan memandikanmu , "Rasulullah pun mengakhiri candanya.
Subhanallah.
Sepasang suami -istri pasti akan mengharapkan keterbukaan satu sama lain.
Suami adalah "pakaian" bagi istri , dan istri adalah "pakaian "bagi suami .
Diantara keduanya sudah tidak boleh lagi menyembunyikan aib atau kekurangan diri
Bahkan terhadap hal-hal yang sifatnya sensitif sekalipum ,selama tidak ada larangan syariat yang menyuruh untuk menutupinya.
Muhamad Ali Bakri pernah mengatakan , "Wanita terbaik di antara kamu adalah yang membuang perisai malu ketika ia membuka baju untuk suaminya dan memasang perisai malu ketika ia berpakaian lagi."
Ini menunjukan bahwa di antara keduanya bukan seperti orang asing lagi ,yang harus malu menampakkan auratnya masing-masing.
Setelah ijab qabul terucap ,segalanya menjadi berubah.
Awalnya saling memandang diharamkan
Awalnya berbonceng -boncengan dilarang , sekarang hendak berputar -putar sepuasnya di jalanan bukan lagi persoalan.
Sahabat ku ,komitmen untuk saling terbuka dan tidak menyembunyikan rahasia kepada pasangan , pada saatnya nanti juga akan di uji.
Ketika pasangan...suami atau istrimu ...bertanya tentang masa lalumu , saat seperti itu engkau pun harus pandai-pandai menganalisis permasalahan.
Kalau memang baik untuk di ceritakan dan tidak menimbulkan konflik , tidak masalah jika engkau menceritakanya
Namun bila dikhawatirkan akan memicu pertengkaran ,menyembunyikan merupakan langkah yang paling tepat dan mengandung maslahat.
Oleh karena itu , tidak semua yang engkau alami ...tentang masa lalumu harus engkau ceritakan kepada pasangan mu kini.
Ada hal-hal yang mungkin lebih mengandung maslahat jika disembunyikan daripada harus diceritakan.
Termasuk masa lalumu ketika pernah mengalami kegagalan cinta atau perna Memiliki tambatan hati yang teryata bukan dia yang kini menjadi jodohmu.
Mengenai canda rumah tangga , Rasulullah SAW.
Juga melakukanya.
Suatu saat Rasulullah baru saja melewati pemakaman Baqi al-Gharqad di tengah malam gelap gulita dengan kepala di ikat karena pusing.
Sampai di rumah beliau berkata kepada Aisyah.
" Kalau engkau mati lebih dulu , aku akan memandikanmu."
Aisyah pun berkata dengan nada bercanda , "Aduh kepalaku."
Rasulullah SAW .berkata ,"Yang sakit itu kepalaku."
"Kalau aku mati ,aku kira engkau pasti menikah lagi ! "canda Aisyah lagi.
" Ah , andai engkau mati lebih dulu , aku akan memandikanmu , "Rasulullah pun mengakhiri candanya.
Subhanallah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar