Saudariku....!
Betapa indah tarian rambutmu
Bebas menari-nari di udara lepas.
Di bawah terik cahaya mentari.
Melambai terseka hembusan angin.
Saudariku....!
Sungguh cantik balutan kepalamu.
Ringkas pendek tertata rapi.
Tampak membentuk lekukan tubuh indahmu.
Tidakkah kau risih dengan keadaanmu seperti itu?
Mengapa kau tak menutupinya dengan sempurna?
Hinakah kau dengan jilbab yang melabuh?
Panaskah jika kau memakainya?
Tidakkah kau tahu
Panas akhirat itu tak sebanding dengan panas dunia
yang bisa menghanguskan tubuhmu.
Mentari dunia yang mana tak sehebat neraka.
Neraka di hari akhir di hari penentuan.
Yang akan menghanguskan keindahan rambutmu
tiada lagi yang terurai
tiada lagi yang tersapu lembutnya angin.
Karenanya jadilah dirimu
sebagaimana wanita-wanita berjilbab.
Keanggunanmu terlihat selalu
dalam balutan indah hijabmu
Tercermin keindahan akhlakmu.
Karenanya jadilah dirimu
sebagaimana wanita-wanita berjilbab yang melabuh
Kebersihan hatimu tampak dalam hijabmu
Keagungan jiwamu bersama dengan kudung zikirmu.
Saudariku.....!
Betapa manis pelindung rambutmu
Terjulus sempurna dari atas sampai dadamu.
Sungguh ayu paras tubuhmu
Terlihat jelas dari kesopananmu
Semuanya akan kembali pada hatimu
Hanya kau dan Dia saja yang tahu
Apakah niatmu tulus karena-NYA?
Ataukah keadaan yang memaksamu?
adakah perasaan berlebih
Sungguh teramat meruginya
kalau itu benar adanya
Neraka akan lebih kejam menjilatimu
melebihi wanita tak berjilbab
Menyerupai wanita berjilbab rapi di leher.
Karenanya jadilah dirimu
Sebagaimana wanita-wanita berjilbab labuh
Dengan perasaan taqwa di dalamnya.
Saudariku.....!
Dengan akhidah mahmudah yang terpatri dalam hati
Syari'at islam yang mendarah daging dalam diri
Sungguh kebahagiaan akhirat akan engkau raih
Kenikmatan dunia akan kau rasakan
Sebuah gelar Muslimah Sholehah
Menjadi idaman para muslim sholeh
yang tak sembarang bisa memilikimu
Muslimah sholehah
Jadilah dirimu mujahidah
Mujahidah yang akan terus tuk berdakwah
Agar diri dan umat bisa terangkat
Mujahidah yang terus menyeru
Agar islam kembali tegak.
"
Bebas menari-nari di udara lepas.
Di bawah terik cahaya mentari.
Melambai terseka hembusan angin.
Saudariku....!
Sungguh cantik balutan kepalamu.
Ringkas pendek tertata rapi.
Tampak membentuk lekukan tubuh indahmu.
Tidakkah kau risih dengan keadaanmu seperti itu?
Mengapa kau tak menutupinya dengan sempurna?
Hinakah kau dengan jilbab yang melabuh?
Panaskah jika kau memakainya?
Tidakkah kau tahu
Panas akhirat itu tak sebanding dengan panas dunia
yang bisa menghanguskan tubuhmu.
Mentari dunia yang mana tak sehebat neraka.
Neraka di hari akhir di hari penentuan.
Yang akan menghanguskan keindahan rambutmu
tiada lagi yang terurai
tiada lagi yang tersapu lembutnya angin.
Karenanya jadilah dirimu
sebagaimana wanita-wanita berjilbab.
Keanggunanmu terlihat selalu
dalam balutan indah hijabmu
Tercermin keindahan akhlakmu.
Karenanya jadilah dirimu
sebagaimana wanita-wanita berjilbab yang melabuh
Kebersihan hatimu tampak dalam hijabmu
Keagungan jiwamu bersama dengan kudung zikirmu.
Saudariku.....!
Betapa manis pelindung rambutmu
Terjulus sempurna dari atas sampai dadamu.
Sungguh ayu paras tubuhmu
Terlihat jelas dari kesopananmu
Semuanya akan kembali pada hatimu
Hanya kau dan Dia saja yang tahu
Apakah niatmu tulus karena-NYA?
Ataukah keadaan yang memaksamu?
adakah perasaan berlebih
Sungguh teramat meruginya
kalau itu benar adanya
Neraka akan lebih kejam menjilatimu
melebihi wanita tak berjilbab
Menyerupai wanita berjilbab rapi di leher.
Karenanya jadilah dirimu
Sebagaimana wanita-wanita berjilbab labuh
Dengan perasaan taqwa di dalamnya.
Saudariku.....!
Dengan akhidah mahmudah yang terpatri dalam hati
Syari'at islam yang mendarah daging dalam diri
Sungguh kebahagiaan akhirat akan engkau raih
Kenikmatan dunia akan kau rasakan
Sebuah gelar Muslimah Sholehah
Menjadi idaman para muslim sholeh
yang tak sembarang bisa memilikimu
Muslimah sholehah
Jadilah dirimu mujahidah
Mujahidah yang akan terus tuk berdakwah
Agar diri dan umat bisa terangkat
Mujahidah yang terus menyeru
Agar islam kembali tegak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar