1. TUJUAN
TA'ARUF : Untuk mengenal calon istri suami, dengan harapan jika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan lamaran, tunangan dan akhirnya berlanjut pada pernikahan.
PACARAN : Pada umumnya tak ada tujuan yang jelas. Kebanyakan hanya mengikuti hawa nafsu.
2. ALASAN
TA'ARUF : Ketik calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
PACARAN : Banyak alasan bagi yang pacaran. Bisa karena nafsu, dikomporin teman, hanya untuk senang-senang dan tanpa komitmen yang jelas.
3. WAKTU
TA'ARUF : Disesuaikan pada jam tertentu yang sekiranya tidak mengganggu aktivitas yang berkepentingan. Bisa sore, bisa juda malam (bukan larut malam)
PACARAN : Kapan saja bisa. Bebas. Lebih sepi malah lebih disukai.
4. TEMPAT
TA'ARUF : Bisa rumah sang calon atau tempat yang disetujui oleh kedua belah pihak.
PACARAN : Bebas dimana saja. Tidak ada batasan tempat. Kebanyakan mereka menyukai tempat yang romantis dan sepi agar bisa leluasa untuk berduaan.
5. MATERI PERTEMUAN
TA'ARUF : Bertujuan untuk mengetahui kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan. Tak terkecuali kondisi fisik juga agar di belakang hari tak ada rasa menyesal.
PACARAN : Biasanya hanya sebagai obat rindu (nafsu?)
6. JUMLAH YANG HADIR
TA'ARUF : Minimal calon lelaki, calon perempuan, serta seorang pendamping (dari keluarga atau pihak yang bisa dipercaya). Karena jika hanya berdua maka yang menemani mereka adalah Setan.
PACARAN : Mana ada pacaran rombongan? Pastinya mereka hanya ingin berdua.
7. LAMA PROSES
TA'ARUF : Ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, maka bisa dilanjut dengan lamaran, tunangan dan kalau sudah siap tinggal nentukan tanggal pernikahan.
PACARAN : Waktunya tak terbatas. Selama mereka mau berapapun lamanya, it's oke-oke saja.
8. JIKA TIDAK ADA KECOCOKAN
TA'ARUF : Salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses bisa langsung distop. Disini masing-masing pihak saling menyadari dan bisa menerimanya sesuai dengan persetujuan awal.
PACARAN : Langsung PUTUS. Kadang tak ada alasan yang jelas tiba-tiba ditinggalkan. Dan rata-rata menyisakan kebencian dan sakit hati.
TA'ARUF : Untuk mengenal calon istri suami, dengan harapan jika ada kecocokan antara kedua belah pihak berlanjut dengan lamaran, tunangan dan akhirnya berlanjut pada pernikahan.
PACARAN : Pada umumnya tak ada tujuan yang jelas. Kebanyakan hanya mengikuti hawa nafsu.
2. ALASAN
TA'ARUF : Ketik calon suami dan calon istri sudah merasa bahwa menikah adalah suatu kebutuhan, dan sudah siap secara fisik, mental serta materi.
PACARAN : Banyak alasan bagi yang pacaran. Bisa karena nafsu, dikomporin teman, hanya untuk senang-senang dan tanpa komitmen yang jelas.
3. WAKTU
TA'ARUF : Disesuaikan pada jam tertentu yang sekiranya tidak mengganggu aktivitas yang berkepentingan. Bisa sore, bisa juda malam (bukan larut malam)
PACARAN : Kapan saja bisa. Bebas. Lebih sepi malah lebih disukai.
4. TEMPAT
TA'ARUF : Bisa rumah sang calon atau tempat yang disetujui oleh kedua belah pihak.
PACARAN : Bebas dimana saja. Tidak ada batasan tempat. Kebanyakan mereka menyukai tempat yang romantis dan sepi agar bisa leluasa untuk berduaan.
5. MATERI PERTEMUAN
TA'ARUF : Bertujuan untuk mengetahui kondisi pribadi, keluarga, harapan, serta keinginan di masa depan. Tak terkecuali kondisi fisik juga agar di belakang hari tak ada rasa menyesal.
PACARAN : Biasanya hanya sebagai obat rindu (nafsu?)
6. JUMLAH YANG HADIR
TA'ARUF : Minimal calon lelaki, calon perempuan, serta seorang pendamping (dari keluarga atau pihak yang bisa dipercaya). Karena jika hanya berdua maka yang menemani mereka adalah Setan.
PACARAN : Mana ada pacaran rombongan? Pastinya mereka hanya ingin berdua.
7. LAMA PROSES
TA'ARUF : Ketika sudah tidak ada lagi keraguan di kedua belah pihak, maka bisa dilanjut dengan lamaran, tunangan dan kalau sudah siap tinggal nentukan tanggal pernikahan.
PACARAN : Waktunya tak terbatas. Selama mereka mau berapapun lamanya, it's oke-oke saja.
8. JIKA TIDAK ADA KECOCOKAN
TA'ARUF : Salah satu pihak bisa menyatakan tidak ada kecocokan, dan proses bisa langsung distop. Disini masing-masing pihak saling menyadari dan bisa menerimanya sesuai dengan persetujuan awal.
PACARAN : Langsung PUTUS. Kadang tak ada alasan yang jelas tiba-tiba ditinggalkan. Dan rata-rata menyisakan kebencian dan sakit hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar