Jumat, 31 Agustus 2012

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Bissmilahirrahmanirrahim:

Segala puji -pujian ke hadrat Allah Subhanahu Wata`ala
solawat dan salam ke atas junjungan nabi MUHAMMAD SAW,
kaum kerabat baginda,para sahabat,r,a dan seterusnya kepda para pengikut baginda sehinggalah hari kiamat..Aamiin
========================
Seorang anak gadis yang baru ditinggalkan mati ayahnya menangis sedih di makam sang ayah. Diantara isak tangisnya , terdengar lirihannya :

* "Wahai ayahku, engkau telah kukafani dengan sebungkus kafan, tetapi masihkan engkau mengenakan kafan itu besok? Aku telah meletakkan tubuhmu yang segar bugar dalam kubur, masih bugarkah engkau atau sudah mulai digerogoti cacing?

* Ayahku , orang-orang alim mengatakan bahwa semua hamba besok akan ditanya tentang imannya. Diantara mereka ada yang bisa menjawab , tetapi ada yang cuma membisu. Adakah ayah nanti bisa menjawab, atau hanya membisu?

*Ayahku, orang alim berkata, bahwa kuburan itu bisa dibuat luas atau sempit. Bagaimanakah kuburan ayah , bertambah luaskah atau menyempit?

* Ayahku , orang alim pun berkata, bahwa kain kafan orang yang meninggal ada yang diganti dengan kain kafan surga dan ada pula yang diganti dari neraka. Kain kafan yang mana yang ayah gunakan sekarang?

* Ayahku, orang alim berkata, bahwa kuburan itu merupakan secuil taman dari taman di surga, tapi bisa juga merupakan sebuah lubang dari lubang neraka. Yang kupikirkan , bagaimana kuburan ayah sekarang? Taman surgakah atau lubang neraka?

* Ayahku , orang alim berkata bahwa liang kubur bisa menghangati mayat dengan memeluknya seperti pelukan ibu kepada anaknya, tetapi bisa juga merupakan lilitan erat yang meremukkan tulang-tulang si mayat. Bagaimana keadaan tubuh ayah sekarang, pelukan manakah yang ayah rasakan?

* Ayahku, orang alim berkata , orang yang dikebumikan itu ada yang menyesal mengapa dulu semasa hidupnya tidak memperbanyak amalan bagus , tetapi malahan mengumbar maksiat. Yang kutanyakan pada ayah, apakah ayah termasuk yang menyesal karena perbuatan maksiat , ataukah yang menyesal karena sedikit melakukan amal kebagusan?

* Ayahku , dahulu setiap aku memanggilmu tentu engkau menjawab, tetapi kini engkau kupanggil-panggil tak lagi mau menjawab. Engkau kini telah berpisah denganku dan tak bertemu lagi sampai hari kiamat, Semoga Allah tidak menghalangi perjumpaanku denganmu"

Seandainya pertanyaan ini yang mengajukannya adalah anak kita yang kita cintai , yaitu pada hari kita mati dan baru dikubur, bagaimana perasaan kita?...
Mampukah kita menjawabnya?...

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,
Wasalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
===============================
Notes:Kami mohon maaf bila ada kekeliruan dan perkataan yang menyinggung pembaca sekalian. Semoga apa yang tersaji di sini dapat bermanfaat bagi kita semua.Amin ya robbal 'alamiin

Silahkan Gabung Juga di:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar