Rabu, 12 September 2012

Do'aku Untuk-Nya Yang Maha Segalanya

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Ya Rabbul Izzati...

Sekian lama aku mengembara mencari cinta.
Terperosok aku dalam kubangan rindu bersulam palsu.
Pedih jiwaku, gersang ragaku.
Tapi aku tak pernah berhenti memadu rindu.
Karena ku tahu cinta sejatimu adalah musim semi dalam jiwaku...

Ya Allah...

Ku harap pengembaraan cintaku membawaku pada sebuah taman.
Menuju ke sana ku lalui dg tertatih-tatih.
Kadang terpikir olehku utk menuntaskan jalan itu agar aku segera sampai.
Tapi yg ku temui hanyalah taman yg gersang dan tandus di bawah panasnya terik matahari yg menyiksa jiwaku...

Rabbku... Telah kupenuhi panggilanMu, membawa tubuh ringkih ini melewati jalan yg KAU kehendaki.
Telah ku coba melepas segenap yg aku mampu utk mengatasi beratnya medan yg menghalang.
Telah ku atasi sedapatnya panasnya hari2 ku lewati.
Namun, ampuni aku Ya Allah.
Betapa seringnya hamba bertegun ragu, utk melanjutkan perjalanan yg panjang ini.
Semuanya memang dikarenakan kelemahan hati ini yg masih saja berharap mencicipi kenikmatan duniawi.
Kinipun hati yg peragu ini masih di guncang gundah.
Akankah KAU terima buah karya tangan lemah ini?
Akankah KAU hargai, apabila saat ini hatiku masih juga mengharapkan wajah lain selain wajahMu.
Jika masih juga ku nanti senyum lain selain senyumMu.
Juga masih ku dambakan pujian selain dari pujianMu.
Betapa semakin berat persangkaanku akan kesia-siaan amalanku, jika ku ingat ENGKAU Maha Pencemburu...


Ya Allah...

Bukan tak ingin aku istiqomah melewati hari2.
Bukan tak hendak aku sabar menanti janjiMu.
Namun Rabbi, apakah salah jika aku menyandarkan diri pada dinding lain dalam sebuah bangunan Islam-Mu?
Angkuhkah aku yg lemah ini, Rabbi?
Salahkah aku yg dhoif ini Rabbi?
Namun Rabb, lagi-lagi KAU didik aku dalam kealpaan mimpi semuku.
KAU dekap aku dalam belaian tarbiyah yg telah banyak mengajarkan aku banyak hal.
Tak sanggup ku bendung airmata keharuan atas semua belaian ini.
Karena aku tahu, tidak semua hambaMu KAU Perlakukan sama seperti aku.
Tersibak juga tirai kelam yg senantiasa menyeret langkahku menjauh dariMu, sungguh aku bersyukur atas semua ini.
Aku sadar tidak sama pejuang dg perintang.
Kembali ku ingat sebuah do'a yg pernah kurenda, tentang sebuah janji yg telah kupatri, tentang azzam yg ku tanam dan juga segala amanahku.
Mengingatnya, semakin deras airmataku mengalir, semakin kuat dan kokoh kakiku melangkah.
Ternyata tanggung jawab besar itu berada di pundakku...

Rabbanaa,..
Kuatkan apakah gerangan ini, yg mengantarkan kakiku ke dada pelangi.
Jauh melesat meninggalkan bayang2.
Bergerak bagai awan putih merindukan terang.
Kadangkala kabut pekat yg kutemui.
Langkah pun seolah terhenti.
Namun aku tidak mau terjebak di dalamnya, sekuat tenaga kucoba berlari, tapi langkah kaki kecilku berpacu dg nafsu yg menahan jiwaku.
Aku bergumul seorang diri, mulutku berteriak, namun suaraku bersembunyi.
Beruntung aku masih punya nafas, yg bisa ku dendangkan tatkala hatiku sunyi.
Dengan nafas aku berjalan diatas bumi.
Menuntun hamba-hambaMu yg mendambakan cinta sejati.

Rabbi... Apakah ini jawaban setiap do'a2ku?
Agar ENGKAU sertakan aku di dalam barisan para salafusholehah?
Apakah ini jawaban setiap rintihanku, agar ENGKAU jadikan setiap nikmat yg ada pada diriku sebagai mahar yg akan aku persembahkan padaMu?...


Ya Allah...

Ampuni atas segala kelemahan imanku, bimbing aku melewati jalan orang2 bernyali singa, namun aku cukup arif menyadari Rabb, siapalah aku ini, betapa diri tak layak disejajarkan dg mereka.
Siapalah aku ini dibandingkan mereka yg senantiasa bersimbah peluh dan debu utk membuktikan kecintaannya kepadaMu?
Betapa lancangnya aku mengukur diri dg mereka yg menghabiskan malam-malamnya mengharapkan ampunan dan cintaMu...


Ya Rabbanaa, kesimpulan dari riak2 hatiku ini, aku ingin sampaikan terima kasihku kepadaMu.
Walaupun syukur dan taubatku sering mungkir, namun lautan kasih sayang dan ampunanMu kuyakini tak pernah bertepi..

Ya Muhaimin, utk yg kesekian kalinya, ku ucapkan terima kasih yg tak terhingga, atas segala cinta dan pelabuhan rinduNya.
ENGKAU adalah musim semi dalam relung jiwaku.
Dalam pangkuanMu, terhimpun seluruh kekuatanku, dg kekuatan itu tanganku memainkan melodi, mulutku menyanyi lagu syurgawi.
Izinkanlah Ya Allah aku menjadi penyambung cahayaMu yg tiada pernah pudar.
Ya Allah, walaupun aku tak layak mensejajarkan diri, tapi aku ingin katakan, tarbiyah telah merubah diriku, melesat meninggalkan angan2 hampa, bayang2 semu, serta dongeng yg tak memiliki cerita.
Dalam dekapanNya runtuh keangkuhanku, sirna kesombönganku, lenyap sifat jahiliyahku.
Yg ada saat ini bagaimana membentuk diri, seperti yg ENGKAU kehendaki...


Ya Rabbi...

Di dadaMu kupasrahkan kehidupan, di sana kutemukan kedamaian yg abadi, sujudku yg tak pernah merenggang, jemariku kan terus ku susun, bibirku kan terus bergetar, memohon agar senantiasa KAU beri aku kebahagiaan, karena memang hanya diriMu lah sumber kebahagiaan.

InsyaALLAH.
Aamiin Ya Rabbal'aalamiin
*::~::*::~:*::~::*::~::*:::


~Honestyy~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar