Jumat, 31 Agustus 2012

CINTA

Cinta bagaikan pohon yang benihnya ditanamkan Sang Pencipta ke dalam hati manusia. Buahnya adalah kebahagiaan. Batangnya kesetiaan. Akarnya pengorbanan. Jangan pernah berharap pohon cinta itu berbuah sebelum tumbuh subur, besar dan kokoh.
Maka pupuklah pohon cinta itu dengan ujaran lembut. Agar cepat besar lalu berbuah.

Tutur kata lembut sangatlah penting dalam kehidupan cinta. Perkataan lembut
meringankan beban hati. Perkataan lembut menghilangkan rasa curiga dan pemikiran buruk. Perkataan buruk menciptakan suasana hangat dan mesra. Perkataan lembut menciptakan susasana saling menghargai dan menghormati. Perkataan lembuat adalah cerminan ahlak mulia. Perkataan lembut adalah pilar dari kerendahan hati.

Perkataan lembut menjauhkan dari sikap sombong dan ingin menang sendiri. Perkataan lembut lebih dekat kepada sikap pemaaf dan sabar.

Ketika kekasih khilaf dan berkata-kata dengan nada tinggi, jangan membalasnya dengan meninggikan suara pula. Sebab yang demikian itulah yang diinginkan syetan. Nada tinggi dibalas dengan nada tinggi hanya akan memperkeruh suasana. Memperpanas hati. Membakar emosi. Meluapkan amarah. Dan akhirnya berujung pada pertikaian. Dan ingatlah, setiap pertikaian selalu meninggalkan sayatan pada pohon cinta. Maka jika ingin pohon cinta kalian tetap utuh wahai para pecinta, maka hindarilah pertikaian yang seringkali diawali dengan perang nada tinggi ini. Maka balaslah nada tinggi kekasih dengan nada lembut. Jagalah hati agar tetap dingin. Jangan terpancing oleh luapan emosi sesaat.

Salah satu cara menghindari amarah adalah engkau berwudlu. Sebab syetan-syetan spesialis pembangkit amarah yang mengelilingimu akan lari tunggang langgang ketika engkau berwudlu lalu berdo’a memohon perlindungan kepadaNya. Ketika kekasih melihatmu tetap tenang dan kalem, tentunya nuraninya akan bangkit dan mengingatkan dirinya sendiri untuk lebih terkendali dan menurunkan nada tingginya.

By. Von Edison Alouisci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar