Kamis, 09 Mei 2013

TAFAKUR CINTA


Tuhan...saat aku menyukai seorang teman, ingatkanlah aku bahwa ada sebuah akhir sehingga aku tetap bersama yang tidak pernah berakhir. 
Tuhan...jika aku hendak mencintai seseorang temukanlah aku dengan orang yang mencintaiMU agar bertambah kuat cintaku padaMU. 
Tuhan...ketika aku sedang jatuh cinta jagalah cinta itu agar tidak melebihi cintaku padaMU. 
Tuhan...ketika aku berucap aku cinta padamu biarkanlah kukatakan kepada yang hatinya tertaut padaMU agar aku tak jatuh dalam cinta yang bukan karenaMU.
Sebagaimana orang bijak berucap "Mencintai seseorang bukanlah apa-apa. Dicintai seseorang adalah sesuatu. Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti. Tapi, dicintai oleh Sang Pencipta adalah segalanya."

Untaian kalimat di atas saya terima lewat sms dari seseorang yang sudah saya anggap adik saya. Untuaian kalimat yang seakan menusuk ulu hati saya, teringat bahwa selama beberapa bulan yang lalu begitu saya dibutakan oleh cinta yang semu. Yah, cinta telah melumpuhkan logika saya dan memainkan emosi saya dengan begitu mudah hem....terima kasih de' telah mengingatkan saya kepada Sang Pemilik Cinta

Cinta...
Saya pernah dibuat mabuk kepayan oleh yang namanya cinta, entah kapan saya mulai berkenalan dengannya, dengan yang namanya cinta yang membuat saya seperti bukan diri saya kata orang-orang terdekat saya. Cinta yang membuat saya rela melanggar prinsip yang bertahun-tahun saya bertahankan, yang telah membuat saya buta dan tuli dan mampu melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah saya lakukan, membenarkan sesuatu atas nama cinta. Intinya cinta tidak membuat saya berubah menjadi lebih baik tetapi sebaliknya.

Cinta yang dulu saya kenal membuat saya mudah sekali menangis sampai mata saya sembab, entahlah kalau dikumpulkan mungkin air mata saya sudah seember lebih hehehe lebay.com :) cinta itu membuat saya mampu terbangun tengah malam dan membuat kesadaran saya terkumpul penuh saat HP saya berdering karena telfon dari seseorang bahkan membuat saya rela begadang sampai pagi menjelang hanya untuk berbincang-bincang dengannya. Padahal jika alerm pukul 03.00 wib berbunyi yang membangunkan saya untuk bertemu Sang Pemilik Jiwa sering saya matikan dan terlelap kembali, kalaupun terbangun dan tahajut curhat saya ke DIA tidak selama saya berbincang-bincang dengan seseorang itu. Duh...separah itu cinta membutakan saya saat itu.

Dan kini, bagaimana kabarnya cinta itu? dimana seseorang yang dulu selalu ada untuk saya? semua sudah tidak ada lagi bersama saya. Sedangkan DIA yang selalu saya nomor sekiankan, yang selalu saya datangi hanya ketika saya membutuhkanNYA, DIA tidak pernah beranjak menjauh dari saya bahkan ketika saya sendirian DIA yang selalu menemani saya, menghapus air mata saya, mengobati luka hati saya. DIAlah yang menggantikan apa yang hilang dari saya dengan yang lebih baik, jauh lebih baik dari yang saya harapkan. Tidak ingin lagi diri ini terjerumus pada cinta yang seperti itu lagi, saya ingin mengenal cinta yang datangnya hanya dari DIA dan kepada DIA saya persembahkan.

meski ku rapuh dalam langkah 

kadang tak setia kepadaMu
namun cinta dalam jiwa
hanyalah padaMu

maafkanlah bila hati
tak sempurna mencintaiMu
dalam dadaku harap hanya
diriMu yang bertahta
[Rapuh by Opick]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar