Selasa, 14 Mei 2013

[Tanyakan Selagi Masih Hidup ]


Jika saya melihat seorang muslim yang hebat dan tampak berkah dalam bidangnya, rasa-rasanya rasa ini berkata, 'Sepertinya dia adalah orang yang berbakti dan menghormati kedua orang tuanya.'

Di jika saya melihat seorang muslim yang hebat dalam bidangnya, namun saya ketahui ia memiliki hubungan yang buruk pada kedua orangtuanya, rasa-rasanya rasa ini berkata, 'Kelakia akan bangkrut dan menyesal; jika hubungannya tetap seperti itu.'

Namun, tidak semua muslim yang berbakti pada orang tuanya sukses di bidangnya. Bisa saja ia gagal dalam pekerjaannya, atau perdagangannya, atau apalah itu salah satu sisi dalam kehidupannya. Gagal dan diuji benar-benar. Namun, seorang muslim yang berusaha untuk berbakti pada orang tuanya dan menahan diri dari menyakiti atau mencela kekurangan keduanya atau salah satunya, ia sudah menabung kemegahan imbalan di akunnya untuk dunianya dan akhiratnya.

Mulai bermunculan pelajar-pelajar ilmu agama, yang berbakti pada umat, namun mengabaikan bakti pada kedua orang tuanya. Hanya karena jarak terlalu jauh antara kampung/rumah dan kota kampusnya, berbulan-bulan masa bodoh akan kondisi keduanya.

Atau, kini memang sudah ada pelajar ilmu agama yang sejak kecil disekolahkan di madrasah agama bahkan kuliah pun sangat beragama, namun tak pernah mau berbicara pada kedua orang tuanya. Padahal berbelas tahun keduanya banyak memberi dan berkorban. Padahal begitu lama pelajar ini 'numpang' di rumah keduanya.

Jika kau ingin tahu amalan apa yang paling cepat hasilkan imbalan positifnya padamu, salah satunya adalah berbakti pada orang tua.

Apa yang paling cepat terlihat imbalan negatifnya padamu? Durhaka pada orang tua, baik dengan perkataan lisan atau tulisan, maupun perbuatan.

Bagi yang akhir-akhir ini belum tahu kondisi keduanya (padahal keduanya atau salah satunya masih hidup), maka hubungilah dan tanyakan apa di sana baik-baik saja. Mereka akan berkata, 'Kami baik-baik saja.' Kerap mereka berbohong, agar kau tak sibuk memikirkan mereka, meskipun bertahun-tahun dahulu, mereka sibuk memikirkanmu...yang kini kau pun kurang sudi memikirkan.

Bagaimana kabar orang tuamu hari ini?

[Tanyakan Selagi Masih Hidup ]

[Kau takkan bisa menanyakan itu kala sudah tiada ]

(Hasan Al-Jaizy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar