Minggu, 10 Maret 2013



01. saat menertawai ibu dianggap suatu prestasi | dan ketika mengolok-olok ibu sendiri dianggap hebat
02. saat memberontak dari lisan ibu dianggap jagoan | ketika membangkang dari nasihat ibu dianggap biasa dan perlu
03. "ibu gue tuh ya, KOLOT banget", "ya ampun, mak gue, RESEH banget" | sementara belum kering peluh ibu siapkanmu sarapan subuh itu
04. pinta taat ibumu kau anggap sebagai lelucon | nasihat ikhas ibumu kau anggap jadi banyolan
05. ayo pelajari Islam, ayo kaji Al-Qur'an | "halah mi, gue nih masih muda tau nggak? nantilah kalo sudah tua! KAYAK mami"
06. gimana kali mami mati, siapa yang bacain mami Al-Qur'an kalo bukan kamu? | "tenang aja mi, kalo mami mati, aku bayar orang yasinan deh!"
07. bila engkau merasa hebat | mengapa tiada kau kerjakan tugas ibumu satu haru saja? | agar kepalamu yang bebal sedikit belajar?
08. bila engkau tidur dia belum lagi tidur | sementara dia sudah bangun saat engkau masih tidur
09. perlu kuberitahu, satu saat yang akan terasa | saat ibumu pejamkan mata selama-lamanya | perlukah penyesalan yang mengajarimu?
10. saat semua maaf hanya tersisa di lidah | saat semua sesal hanya tidak berguna | saat semua tangis hanya jadi sia-sia
11. jangan sampai saat dia sudah tiada | baru merasa ibu adalah segala-galanya
12. jangan sampai saat sudah tiada | baru kau merasa ibu lebih penting dari temanmu semua
13. temanmu barulah beberapa tahun bersama | ibumu menyertaimu sejak nafas pertama
14. tega-teganya mengolok ibumu didepan teman-temanmu | dan kauanggap sebagai hal layak lagi pantas
15. ingatkah saat tubuhmu sakit | pangkuan ibu nan hangat dan senandungnya tentangmu adalah obat?
16. doanya kepadamu tetap sama | walau dia tahu engkau berkata buruk tentangnya | doanya kepadamu tetap sama
17. tak henti-henti ia menunggu engkau berubah | walau dengan sekali lagi berdiri laksanakan 2 rakaat tahajud | dan memohon pada Allah
18. begitulah ibu membuang semua kesenangan hidup saat engkau lahir | sementara engkau membuangnya demi tertawamu
19. sebetapapun kasar dirimu, ibu tetap tegar didepanmu | dan jangan tanya berapa banyak derai tangisnya, saat dibelakangmu
20. ia menukar hidupnya dengan hidupmu | menukar kebahagiaannya dengan kebahagiaanmu
21. "biar ibu BODOH, asal jangan kamu seperti IBU" | pahamkah engkau anak manja! perkataan ini?
22. "biar ibu SENGSARA, asal jangan kamu yang seperti IBU" | apakah kepalamu susah memahami perkataan?
23. adalah suatu kepastian, satu saat engkau berdiri diatas pusara ibumu | yang misteri, apakah kenangan SESAL atau KEKAL
24. itu bila Allah belum mendahulukanmu darinya
25. ibumu hanya satu | mengapa tidak kau buat dia bahagia?
26. taati ibu selagi bisa | sungguh setiap senyumnya karenamu | memadamkan api neraka, dan jadikan jembatan ke surga

@ustad felix sauw TV Pesbuk
"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar