Selasa, 05 Maret 2013

‎... Antara Jodoh Dan Doa ...



Mencintai seseorang itu fitrah manusia. Jatuh cinta tidaklah terlarang selama tidak diikuti dengan perbuatan-perbu atan yang Allah haramkan.

Boleh jadi, saat ini hati kita condong kepada seseorang. Sehingga kita menganggap dialah yang terbaik menjadi pasangan hidup kita suatu hari nanti.

Namun hal ini jangan sampai membuat kita berlebihan dalam memanjatkan doa kepada-Nya.

Seperti berdoa, " Ya Allah, jadikanlah saya berjodoh dengan fulanah/fulan. Jadikanlah ia yang terbaik bagi saya." Atau berdoa, " Ya Allah jika dia bukan jodoh saya, jadikanlah dia jodoh saya."

Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh akan muncul kaum dari umat ini yang akan berbuat melampaui batas dalam berdoa dan bersuci." (Shahih Sunan Abi Dawud, no. 87)

Mungkin saat ini kita menganggap dia yang terbaik, namun belum tentu dia lah yang terbaik menurut Allah.

Allah berfirman: " Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah yang paling mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah:216)

Allah lah yang mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk bagi kita. Termasuk dalam masalah jodoh.

Kita boleh berusaha sekuat tenaga meraih yang kita inginkan, namun kita harus bertawakal dan menyerahkan hasilnya kpd Allah.

Jodoh kita mungkin dia yang sekarang kita cintai, mungkin juga bukan. Namun pasti itulah yang terbaik bagi kita.

Yakinlah apa yang Allah berikan adalah yang terbaik bagi kita.

Maka cukupkanlah diri dengan berdoa: " Ya Allah karuniakanlah kepadaku seseorang yang terbaik bagiku, terbaik bagi akhirat dan duniaku."

Dan sudah konsekuensi mengharapkan jodoh yang baik berarti senantiasa berusaha memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar